Senin, 10 Maret 2025

Duo : Octōdecim

 


Kekacauan berserakan tepat didepan mata.
Riuh menggema memantul di gendang telinga.
Tidakkah cukup cahaya yang masuk kedalam retina ?
Begitu pula apa yang terdengar dari lantunan semesta ?
Sudahkah benar kau pahami kata per kata yang kau baca ?
Bisakah kau cerna apa yang selalu merambat di udara ?

Jangan bertanya padaku.
Karena aku sedang sibuk menjinakkan beberapa kuda.
Juga, meminta Jibril turun untuk sementata membungkan dan membuatku bisu.

Sekarang, tengoklah ke atas,
Langit sudah mulai pecah dan terbelah menurunkan para malaikat-Nya, satu-persatu.
Lalu, temukan daun telingamu kepada tanah,
Guncangan bumi membangkitkan iblis-iblis paling setia-Nya.
Sang Sutradara tersenyum dari singgahsana-Nya, setelah memberikanmu pilihan.
Secarik kertas beserta tinta atau sebuah Śankha.
Lalu, apakah kau sudah sadar ?
Jika itu belum cukup,
Pernahkah kau memejamkan mata hanya untuk melihat ?
Sudahkah kau menyumbat telinga hanya untuk mendengar ?
Karena setiap pilihanmu tidak salah,
mulailah menyadari untuk mencari.


0 comments:

Posting Komentar