Sebuah air diteteskan sesuai dengan irama.
Melubangi batu lunak dengan sebuah kuasa.
Bersama iringan doa, akarku mulai menjalar di tanah basah tanpa tumbuhan.
Disetiap perpindahan detik aku bertumbuh.
Menular bersamaan dengan tumbuhan lainnya yang muncul ke permukaan.
Tanah yang tadinya kecoklatan mulai berwarna.
Putih, kuning, merah dan hitam.
Aku adalah tumbuhan yang belum diketahui.
Namun aku memilih untuk berwarna hijau.
Memilih memiliki banyak ranting.
Berusaha menjulang tinggi untuk menghadapi angin kencang.
Dan berbuah dengan berbagai macam rasa yang kumau hasilkan.
Tidak sama dengan lavender yang berwarna ungu.
Tidak sama pula dengan mangga yang berbuah manis.
Berwarna hijau sendiri diantara lainnya.
Hijau yang tidak akan pernah sama dengan lainnya.
Hijau yang hijauku.
Aku adalah tumbuhan yang belum diketahui.
Yang meluaskan ranting,
Hasil dengan buah berbagai rasa,
Waktu membuatku terus menjulang tinggi,
Hanya berwarna hijau tak seperti hijau lainnya.
Aku adalah tumbuhan yang belum diketahui.
Tapi Aku Mengetahui.
Melubangi batu lunak dengan sebuah kuasa.
Bersama iringan doa, akarku mulai menjalar di tanah basah tanpa tumbuhan.
Disetiap perpindahan detik aku bertumbuh.
Menular bersamaan dengan tumbuhan lainnya yang muncul ke permukaan.
Tanah yang tadinya kecoklatan mulai berwarna.
Putih, kuning, merah dan hitam.
Aku adalah tumbuhan yang belum diketahui.
Namun aku memilih untuk berwarna hijau.
Memilih memiliki banyak ranting.
Berusaha menjulang tinggi untuk menghadapi angin kencang.
Dan berbuah dengan berbagai macam rasa yang kumau hasilkan.
Tidak sama dengan lavender yang berwarna ungu.
Tidak sama pula dengan mangga yang berbuah manis.
Berwarna hijau sendiri diantara lainnya.
Hijau yang tidak akan pernah sama dengan lainnya.
Hijau yang hijauku.
Aku adalah tumbuhan yang belum diketahui.
Yang meluaskan ranting,
Hasil dengan buah berbagai rasa,
Waktu membuatku terus menjulang tinggi,
Hanya berwarna hijau tak seperti hijau lainnya.
Aku adalah tumbuhan yang belum diketahui.
Tapi Aku Mengetahui.
0 comments:
Posting Komentar